Rabu, 23 Juli 2014

CARA MEMOTIVASI BELAJAR

1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan 
    bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan 
    sekedar kognitifnya saja.
2. Hadiah
    Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang 
    tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu 
    pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.
3. Kompetisi
    Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan 
    motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih 
    bersemangat  dalam mencapai hasil yang terbaik.
4. Ego-involvement
    Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas 
   dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah 
   satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat 
   secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapatmeningkatkan motivasi.
5. Memberi Ulangan
    Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan 
    jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui Hasil
    Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi belajar anak. 
    Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. 
    Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan 
    berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya.
7. Pujian
    Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu 
    diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan 
    motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, 
    sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi 
    belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8. Hukuman
    Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara 
    tepat dan bijaksana, bisa menjadi alatmotivasi belajar anak. Oleh karena itu, 
    guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut.
    Hal senada juga diungkapkan oleh Fathurrohman dan Sutikno (2007: 20) 
    motivasi siswa dapat ditumbuhkan melalui beberapa cara yaitu:
    a) Menjelaskan tujuan kepada peserta didik.
        Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru 
        menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya 
        kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
b) Hadiah.
     Hadiah akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Berikan 
     hadiah untuk siswa yang berprestasi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi 
     akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
c) Saingan/kompetisi.
     Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan 
     prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
d) Pujian.
    Siswa yang berprestasi sudah sewajarnya untuk diberikan penghargaan atau pujian. 
    Pujian yang diberikan bersifat membangun. Dengan pujian siswa akan lebih termotivasi 
    untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi.
e) Hukuman.
    Cara meningkatkan motivasi belajar dengan memberikan hukuman. Hukuman akan
    diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. 
    Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan 
    berusaha memacu motivasi belajarnya. Bentuk hukuman yang diberikan kepada siswa 
    adalah hukuman yang bersifat mendidik seperti mencari artikel, mengarang 
    dan lain sebagainya.
f) Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar.
    Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. 
    Selain itu, guru juga dapat membuat siswa tertarik dengan materi yang disampaikan 
    dengan cara menggunakan metode yang menarik dan mudah dimengerti siswa.
g) Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
    Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan cara adanya jadwal belajar.
h) Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun kelompok.
    Membantu kesulitan peserta didik dengan cara memperhatikan proses dan hasil 
    belajarnya. Dalam proses belajar terdapat beberap unsur antara lain yaitu penggunaan 
    metode untuk mennyampaikan materi kepada para siswa. Metode yang menarik yaitu 
    dengan gambar dan tulisan warna-warni akan menarik siswa untuk mencatat dan 
    mempelajari materi yang telah disampaikan..
i) Menggunakan metode yang bervariasi.
    Meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan metode pembelajaran 
    yang variasi. Metode yang bervariasi akan sangat membantu dalam proses 
    belajar dan mengajar. Dengan adanya metode yang baru akan mempermudah 
    guru untuk menyampaikan materi pada siswa.
j) Menggunakan media pembelajaran yang baik, serta harus sesuai dengan 
    tujuan pembelajaran.

OH .. SERTIFIKASIKU

TUNJANGAN SERTIFIKASI GURU

Enaknya menjadi guru sekarang…. Penghasilannya naik 100 persen, karena ada tunjangan sertifikasi. Tetapi … apakah peningkatan penghasilan guru ini berbanding lurus dengan kinerja guru. Nanti dulu….. Ternyata dibalik itu semua tunjangan sertifikasi berdampak negative terhadap keikhlasan guru dalam melaksanakan tugas.

Banyak hari-hari dilewati dengan perbincangan masalah tunjangan sertifikasi. Apalagi kalau tunjangan sertifikasinya tersendat pencairannya, seperti kekurangan dua bulan pada tahun 2012 lalu, walaupun beberapa hari yang lalu sudah keluar.

Hal ini sedikit banyak mempengaruhi semangat kerja para guru. Betapa tidak, guru sekarang lebih banyak memperbincangkan tunjangan sertifikasi dari pada peningkatan kinerja guru.

Guru sekarang masih banyak diributkan tunjangan mereka yang ndak turun2…mikir yang lain kayaknya ogah…apalagi peningkatan kulitas diri dalam kompetensi pendidikan…tambah ogah. Apa yang salah…ya. Mendapatkan tunjangan yang lebih…kok mutu pendidikan di Indonesia tambah merosot. Kayaknya ada pergeseran paradikma seorang guru. Model guru Umar Bakri sudah terkikis…diganti dengan materialistis. Dana sertikfikasi 90 % lebih banyak diperuntukkan kepentingan pribadi/keluarga, sisanya baru diperuntukkan untuk peningkatan mutu…itu kalo ada sisa. Apa betul seperti itu?